Lorem Ipsum/DOL Differet Solmena

Separat existentie 2010 Unee MYT por scientie, musica, sport etc, litot Europa usa li sam Vocabular Lingues, differe solmen in li grammatica, li pronunciation. Delete this widget in Dashboard and add yours. This is just an example. Read More
0 komentar

Gw Sayang Ama Loe!

Jumat, 06 Januari 2012

By : irvani28


“Gw sayang ama loe”, sesaat matanya mengarah ke wajahku.
            “Sialan, kenapa harus kata-kata itu yang keluar sih? Gak tau apa, kalau gw suka salting ditanyain hal kayak ginian?”, ujarku dalam hati.
            “Kok diam aja? Emang salah ya, kalau gw nembak loe? Atau, gw ini terlalu tua buat loe?”, desaknya lagi.
            “Aduuuuh. Pake maksa lagi. Gw harus bilang apa nih?”, kembali pikiranku bermain sendiri.
            “Mey, loe masih sadar kan? Woi!”.
            “Eh iya, sorry2. Gw….”, kata-kataku terputus.
            “Gw apa? “, kembali ia mendesakku sambil mendekatkan wajahnya yang ganteng itu ke wajahku.
            “Gw…”, wajahku memerah seperti udang rebus.
            Waktu berhenti. Aku bernar-benar trak tahu harus berkata apa lagi. Akhirnya…
            “Hahahahahaha. Lucu banget muka loe kalau merah gitu, Mey. Sumpah, ni wajah terlucu yang pernah gw lihat. Harusnya loe lihat wajah loe ndiri tadi Mey”, ketawanya puas.
            “Maksud loe?”.
            “Sorry Mey. Gw tadi Cuma bercanda kok. Jangan loe masukin ke hati ya. Tapi, wajah loe tadi sumpah lucu banget deh”, katanya enteng sambil meminum orange jus nya.
            Pikiranku melayang. Aku tinggalkan tempat makan itu sambil berlinang air mata. Hatiku perih mendengarkan leluconnya. Jujur, jika saja pertanyaan tadi serius, akan ku balas kalau aku juga sayang dengannya. Sekilas, kulihat wajah kak Dika yang terkejut melihat kepergianku. Aku malu.
***
            Kak Dika. Begitu aku memanggilnya. Ia adalah sopir pribadi keluargaku. Namun jangan salah, meskipun bekerja sebagai sopir, ia tetap kuliah di salah satu universitas terbaik di kotaku. Orang-orang mengenal universitas tersebut dengan ITB. Ya, kak Dika adalah salah satu mahasiswa ITB jurusan arsitektur. Pernah suatu kali aku bertanya, kenapa ia memilih menjadi sopir. Padahal, masih banyak pekerjaan yang bisa ia kerjakan seperti menjadi guru les atau menjadi model sekalian, mumpung mukanya gak jelek2 amat (padahal ganteng banget). Namun ia hanya tersenyum sinis, dan menjawab lebih enak menjadi sopir apalagi menjadi sopir nona cantik sepertiku. Kembali, waktu itu aku tersipu malu.
            Menggombal dan bercanda adalah keahlian terbaiknya selain menggambar. Dan aku adalah korbannya yang paling parah. Seperti kali ini, aku kembali tertipu dengan wajah seriusnya. Kalau boleh berharap, aku ingin kak Dika sekali saja serius kepadaku. Karena wajahnya telah menyita perhatianku sejak pertama kali bertemu. Dan aku jatuh cinta meski umur kami berjarak 5 tahun.
            Sehabis lelucon di rumah makan yang tak lucu sedikitpun menurutku, aku langsung pulang ke rumah. Air mata yang tlah terlanju keluar, aku paksa tahan. Aku tak mau orang2 dirumah menertawakanku hanya karena masalah sepele ini.
            “Knape loe kak? Tu muka kusut amat. Apa perlu gw setrikain? Hehe”, adikku menyela dari ruang tamu ketika ku bergegas kekamar .
            “Sialan loe!”, ku balas celaanya sambil melemparkan bantal kearahnya dan bergegas masuk ke kamar.
            Pintu kamar kukunci, tirai jendela kututup dan aku menagis sejadi-jadinya dalam kegelapan. Entah apa yang kutangisi, aku sendiripun tak tahu. Setelah lelah, akupun tertidur.
***
Terbangun dari tidur lelapku, ku bergegas mandi. Hari ini Minggu, dan biasanya kak Dika dan adikku Aziz sedang bermain basket di depan rumah. Sehabis mandi, aku keluar kamar dan tak kudapati aktivitas-aktivitas seperti biasanya. Kemane semua orang?
“Bik, orang-orang pada kemana?”, tanyaku pada pembantu kami yang sedang membersihkan rumah.
“Tadi jam 6 pagi udah pada pergi neng. Kalau gak salah ke bandara”.
“Ha? Ke bandara? Siapa yang pergi bik?”, tanyaku balik.
“Gak tau neng”, jawab pembantuku itu sambil melanjutkan tugasnya.
Tanpa mau pikir pusing, aku beranjak ke depan televisi dan langsung main PS seperti kebiasaan hari mingguku. Tak lama kemudian, keluargaku pulang. Tak sabar  mendengar berita, aku bergegas menyusul mereka dengan segudang pertanyaan.
“Ma, tadi ke bandara ngapain?’, tanyaku dengan penuh semangat.
“Ngantarin Dika”, jawab mamaku enteng.
“HAAA? Emang kak Dika kemana?”, tanyaku panik.
“Oh ya, kamu belum tahu. Dika tadi berangkat ke Prancis. Dia dapat beasiswa disana. Jadi, lanjutin kuliahnya di sana deh”.
“Kok mama gak bangunin aku tadi?”, tanyaku lagi sambil menahan airmata.
“Bukannya gak mau Mey. Tapi dilarang Dika. Katanya, gak enak bangunin kamu. Oh ya, Dika nitip surat nih”, jelas mamaku sambil memberikan sepucuk surat.
Bergegas kuterima surat itu dan menyingkirkan diri ke kamar.
Mey yang tersayang,
Maafin kak Dika ya, kalau kemaren kak Dika melukai perasaan kamu. Jujur, kak Dika gak tahu kalau kamu akan se-terluka itu. Kak Dika gak tahu juga, apakah kamu mau maafin kakak atau nggak. Tapi, kakak berharap kamu mau maafin kakak.
Mey yang cantik, kak Dika juga minta maaf kalau gak sempat pamitan sama kamu. Sebenarnya kemaren kak Dika mau pamitan, tapi kamunya keburu pergi. Kak Dika juga gak tega bangunin kamu. Maaf banget ya…
Hmm, kamu rajin belajar ya Mey. Kan sekarang udah kelas 3 SMA nih, jadi harus lebih keras belajarnya. Setelah lulus, kamu kesini aja biar kita bisa belajar bareng. Hehe…  Satu lagi, jangan sering2 bertengkar dengan Aziz, dia kan adik kamu juga. Perhatiin dia, soalnya pergaulan sekarang udah amad bebas apalagi dia kan cowok.
Mey, kak Dika gak tahu apakah ini pantas atau nggak. Tapi jujur, kak Dika benar-benar sayang sama kamu. Bukan hanya sebagai kakak, namun lebih dari itu. Maaf kalau kamu tersinggung but it’s serious. I really really love you….
                                                                        From DIKA
Air mataku kembali mengalir. Namun kali ini berbeda, tangisan ini bukan tangisan kesedihan lagi. Air mata ini adalah air mata kebahagiaan. Tak pernah kurasakanbahagia yang seperti ini.
“Gw juga sayang sama loe kok kak Dika”
***
0 komentar

SIA-SIA!

Kamis, 05 Januari 2012

 By : irvani28

sia-sia saja kau mencintaiku sedalam itu
karena kau tak tahu hatiku
sia-sia saja kau menyayangiku
karena kau tak pernah tahu apa yang ku inginkan
sia-sia saja kau merindukanku
karena aku menantikan orang lain
sia-sia saja kau berlaku baik kepadaku
karena aku tak pernah menginginkannya

demi bulan yang bersinar terang
demi matahari yang menyengat setiap hari
dan demi hujan lebat yang membasahi bumi
aku menyesal
aku menyesal
aku menyesal pernah mengenalmu
hingga hidupku hancur berkeping-keping

sia-sia saja yang kau kerjakan untukku
aku takkan pernah peduli
setelah kau menghancurkan semuanya
aku sakit, jatuh ke jurang yang dalam
bahkan untuk mendakipun sulit
karena semua yang kau perbuat

mohon, jangan kembali lagi
jangan lagi membuatku terjatuh
karena begiru sulitnya untuk mendaki lagi