Lorem Ipsum/DOL Differet Solmena

Separat existentie 2010 Unee MYT por scientie, musica, sport etc, litot Europa usa li sam Vocabular Lingues, differe solmen in li grammatica, li pronunciation. Delete this widget in Dashboard and add yours. This is just an example. Read More

PERJALANAN ¾ KM

Rabu, 08 Februari 2012


“PERJALANAN ¾ KM TELAH MENYADARKANKU TENTANG BEBERAPA HAL. TERUTAMA KENYATAAN BAHWA HIDUP INI SUNGGUH ADIL BAHKAN TERAMAT ADIL UNTUK DIRIKU”
            Aku hanyalah seorang pelajar yang tak tau diri. Hanya bisa menyusahkan orang tua dan menangis secara sembunyi-sembunyi begitu mengingat bahwa Allah tidak adil terhadapku apalagi hanya bisa mengadu jika ada kesusahan. Benar-benar manusia  yang tak berguna.
            Sifat iri dan dengki, hanya itulah yang kupunya. Setiap hari hanya mengumpat kesal jika sesuatu tidak sesuai dengan keinginanku. Melirik iri kepada setiap orang yang punya barang-barang bagus yang aku inginkan namun dilarang oleh orang tuaku. Hanya bisa memohon-mohon kepada mereka setiap hari “Ayah, aku ingin itu, Ibu, aku juga ingin beli itu”, tanpa pernah tahu begitu beratnya mereka mencari uang untuk menyekolahkanku dan adikku. Hanya ingin anaknya lebih baik dari mereka. Hanya itu, tanpa pernah meminta imbalan jika kami bernar-benar sukses suatu hari nanti.
            Namun, sifat dan tabiat burukku menutupi hal sepenting itu. Harusnya aku tahu, mereka tak mau membelikanku HP tercanggih agar aku tidak hanya main-main saja. Mereka tak membelikanku laptop hingga sampai kuliah karena mereka tahu aku memang belum membutuhkannya kecuali hanya untuk main-main. Mereka melarangku membawa motor karena mereka tak ingin anaknya celaka. Namun  kenapa aku sampai melupakan fakta sepenting ini?
            Seharusnya aku tahu, tak ada orang tua yang tak ingin anaknya susah. Tak ada orang tua yang tega menelantarkan anaknya. Bahkan ketika aku kekurangan uang, mereka mau menambahkannya padahal aku sudah diberi uang bulanan. Ketika aku ingin beli buku atau peralatan yang berhubungan dengan sekolahku, merela rela mengeluarkan uang banyak. Apalagi Ibuku sampai meminkam uang untuk kebutuhan pendidikanku. Kenapa aku masih menganggap Allah tidak adil?
            Ini yang benar-benar membuatku merasa berdosa. Setelah begitu banyak biaya yang dikeluarkan orang tuaku, mereka tak pernah marah ketika rangkingku turun terus apalagi ketika tahu anaknya tidak lulus seleksi untuk ikut snmptn undangan, mereka sedikitpun tak pernah marah. Mereka hanya menyuruhku lebih giat belajar agar lulus di snmptn tulis. Kurang apa hidupku ini ya Allah? Kenapa aku masih sempatnya iri dengan teman-temanku?
            Untuk Ayah dan Ibuku, maafkan aku yang benar-benar telah berdosa ini. Aku sungguh beruntung punya orang tua seperti kalian. Meski tak sekaya teman-temanku yang lain tapi kami tak pernah kekurangan.  Allah benar-benar adil bahkan teramat adil memberiku orang tua sebaik Ayah dan Ibuku. Aku akan berusaha membuat kalian bangga dengan diriku meski aku tak pernah membanggagakan seperti adikku. Izinkan aku berusaha untuk memberikan kebanggan buatmu meski waktu hanya tertinggal 2 bulan lagi. Aku akan serius menghadapi UN ini dengan memberikan nilai terbaik dan lulus di ujian snmptn (statistika IPB)  nanti.
            “Ya Allah, terima kasih telah menyadarkanku di perjalanan ¾ km tadi. Dan izinkanlah aku untuk membahagiakan orang tuaku, membuat mereka bangga bahwa aku memang berguna”
*Terima kasih buat yang udah mau meluangkan waktu untuk baca tulisan diatas. Jika berkenan silahkan tinggalkan komentar, kritik atau saran dan jika masih berkenan dimohon untuk menyebarkan tulisan di atas. Makasih banyak ya :D*
created by irvani28

3 komentar:

Nisa Ulkhairia mengatakan...

you know what, kita samaaa tpi beda
samanya, sifat iri
bedanya, aku tdk pernh meminta untk beli ini itu, krna org tuaku p'nah bilang "krna ibu sayang kalian makanya ibu tdk memberikan fasilitas lebih" dengan cara2 dan kata2 hlusnya, membuat aku sadar, lebih baik uang itu untk biaya mask kuliah nanti, ga akan klewat masanya kita punya barang2 itu, klw udh waktunya, kita pasti punya
tpi bukan sekarang...

Sii Vani mengatakan...

yo ul, bersabar intinyo.. hahahaha

eljihadi mengatakan...

@uul. persis sama dengan apa yang ayah saya bilang.. n intinya jangan pernah menganggap kita itu paling sial n paling rendah dengan kondisi yg sekarang. Tapi tetaplah bersyukur, karena kuntu khairu ummah.. n sesuatu itu akan indah pada waktunyaa..

Posting Komentar