Ada seorang pemuda yang mempunyai banyak masalah hingga ia tak sanggup lagi untuk menyimpan sendiri. Akhirnya, ia membicarakan masalahnya tersebut kepada seorang kakek tua. Setelah menceritakan semua masalahnya, sang kkek hanya terdiam malah memberikan pemuda tersebut segelas air yang telah dicampur garam. Ketika ia meminum air tersebut, ia muntah karena begitu asinnya air tersebut. Setelah itu sang kakek menyuruhh meminum air telaga yang juga dicampur garam. Dan rasa air tersebut sungguh berbeda dengan air yang tadi, tidak asin lagi.
Jika kita memposisikan garam sebagai sebuah masalah dan segelas air/telaga sebagai hati kita dalam menerima masalah maka kita dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa seberapa banyaknya masalah yang kita hadapi, intinya seberapa besar hati kita dalam menghadapi masalah tersebut.
Apabila kita memposisikan hati kita hanya sebesar gelas, maka masalah yang terus menerus datang tak akan terbendung lagi dan kita bisa sampai stres dalam menghadapinya. Namun, apabila kita memposisikan hati sebesar telaga bahkan seluas samudra niscaya masalah yang kita hadapi hanya secuil dari semua cerita kehidupan ini.
Betapa bodoh diri ini jika hanya melihat masalah yang ada dalam hidup kita. Percayalah teman, masalah hanya pelengkap hidup kita yang indah ini jika kita mampu membesarkan hati dalam melihat masalah tersebut.
Postingan copas dari kata-katanya kk HM :D
0 komentar:
Posting Komentar